
“Sungai mengalami pendangkalan, gunung mengalami pembabatan, ya pasti terjadi banjir dan itu perlu kesadaran kita,” tambahnya.
Dedi Mulyadi berharap agar masyarakat Jawa Barat dapat menyadari bahwa alam adalah titipan yang harus dijaga, bukan sekadar warisan.
“Semoga ke depan kita menjadi manusia yang tersadarkan bahwa alam ini adalah titipan bukan warisan, sehingga kita perlu menjaganya demi kelangsungan generasi ke depan saya,” tuturnya.
Kang Dedi juga menyampaikan pesan kepada mereka yang marah akibat penutupan galian tambang ilegal.
“Saya sampaikan daripada marah-marah lebih baik perbaiki tuh lingkungan yang rusak, kubangan-kubangan besar kedalamannya mencapai 30 meter, 40 meter, dengan luasan ber hektar-hektar,” tegasnya.