Sebanyak 13 siswa yang mengalami gejala kemudian dievaluasi dan diperiksa oleh petugas medis di mushala sekolah. Para petugas dari Puskesmas Singaparna langsung memberikan pertolongan pertama di lokasi.
Salah satu siswa, Dani, mengaku tidak ikut makan MBG setelah mendengar peringatan guru.
“Gak makan saya mah keburu dilarang, jadi gak sakit perut. Tiap hari juga gak dimakan, jadi saya bawa pulang,” katanya.
Camat Singaparna, Toni Haerumaan, membenarkan adanya dugaan keracunan MBG yang menimpa belasan pelajar SDN Margamulya.
“Iya, informasi yang kami terima ada sebanyak 13 orang. Semoga tidak bertambah dan segera ditangani oleh Puskesmas Singaparna,” ujarnya.