Hal ini penting untuk memastikan Purwakarta tetap kondusif dan menjadi destinasi wisata favorit.
“Akan menjadi ironi jika Purwakarta mengusung Istimewa, namun lingkungannya kumuh atau pemudanya masih terlibat dalam tindakan negatif seperti tawuran. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi momentum refleksi dan penguatan karakter agar semangat Istimewa benar-benar terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua GPHP, Azis Agustiana, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya IRF 2025.
Ia berharap pelaksanaan IRF di tahun mendatang bisa lebih optimal dan memberikan dampak nyata dalam membentuk masyarakat Purwakarta yang lebih religius, kreatif, dan inovatif, sehingga semakin Istimewa di mata Allah SWT. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





