Menurut Raeni, kondisi atmosfer saat ini dipengaruhi oleh bibit Siklon Tropis 93W yang terpantau di Samudera Hindia barat Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum mencapai 35 kilometer per jam.
“Meski potensi tumbuh menjadi siklon tropis masih rendah dalam 24 jam ke depan, keberadaan bibit siklon ini mampu meningkatkan pembentukan awan hujan sekaligus mempercepat angin permukaan,” jelasnya.
Fenomena tersebut juga memicu potensi gelombang laut tinggi. Ketinggian 1,25–2,5 meter diprediksi terjadi di perairan Kepulauan Mentawai dan barat Bengkulu. Sementara gelombang lebih tinggi, 2,5–4 meter, berpotensi di perairan Pulau Enggano, barat Lampung, Samudera Hindia barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa, hingga Samudera Hindia selatan Jawa.
BMKG mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan warga pesisir, agar terus memantau informasi resmi serta berhati-hati dalam beraktivitas di laut maupun di wilayah rawan bencana. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News