Tak hanya itu, mereka juga meneriakkan yel-yel dukungan di tengah prosesi simbolik pemberian bantuan kepada seorang pemulung dan dua anaknya.
Tindakan tersebut langsung memancing kemarahan Gubernur Dedi. Ia sempat menghentikan acara dan memerintahkan aparat untuk mengamankan para suporter yang dianggap mengganggu jalannya kegiatan.
Hingga Kamis sore, 21 orang di antaranya masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Ciasem.
Reynaldy menyebut, meski memahami kekhawatiran para suporter terkait masa depan klub, aksi seperti itu justru kontraproduktif.