Menurutnya, hampir setengah dari jalan di wilayahnya mengalami kerusakan.
“Jalan Tanjungjaya-Sukaraja yang putus karena longsor belum bisa diperbaiki karena dananya sudah habis. Kalau ada BTT, pasti langsung dikerjakan,” kata Asep.
Ia mengakui kebijakan ini bukan keputusan mudah, namun dinilai perlu untuk mengarahkan belanja daerah pada sektor yang paling mendesak.
“Anggaran yang tidak penting kita tiadakan, fokusnya adalah kebutuhan prioritas,” ucapnya.
Pemkab Tasikmalaya berharap, kebijakan ini menjadi momentum untuk menata ulang perencanaan anggaran yang lebih berorientasi pada kebutuhan mendasar masyarakat, terutama di sektor infrastruktur yang selama ini terabaikan. (prn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News