Dengan pelaksanaan yang tepat, program MBG disebut bisa menjadi salah satu motor penggerak pembangunan kesehatan dan ekonomi di daerah.
Keracunan MBG
Selama program MBG berjalan, di lapangan muncul sejumlah persoalan, termasuk kasus keracunan siswa setelah menyantap makanan gratis dari SPPG, mitra BGN yang bertugas memproduksi dan menyalurkan makanan untuk para pelajar penerima manfaat.
Dalam sepekan terakhir saja, beberapa daerah di Indonesia dilaporkan telah terjadi keracunan massal akibat makanan program MBG, salah satunya terjadi di Kabupaten Bandung Barat.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menyebut jumlah korban keracunan massal mencapai 1.315 siswa dalam dua peristiwa keracunan MBG yang berdekatan.
“Pasien sudah pulang atau sembuh 1.241 orang yang masih dirawat 74 orang. Alhamdulillah kondisi pasien yang masih dirawat menunjukkan progres kesembuhan yang baik,” ungkap Jeje.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat langsung menghentikan distribusi makanan dari dapur yang diduga menjadi sumber masalah.
Hasil analisis epidemiologi juga memastikan tidak ada kasus baru yang muncul setelah penyaluran makanan dihentikan.
“Langkah penanggulangan yang sudah dilakukan, angka kesembuhan pasien, serta tidak ditemukannya kasus baru, maka status KLB atau kejadian luar biasa resmi kami hentikan,” kata Jeje.