“Ini bentuk komitmen Pemkab Cianjur dalam memperbaiki kualitas generasi muda, agar mereka tidak terjerumus ke hal-hal negatif. Harapan kami, setelah dibina mereka bisa kembali ke sekolah dengan semangat dan perilaku yang lebih baik,” tambah Ruhli.
Bupati Cianjur Mohamad Wahyu Ferdian menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membentuk karakter generasi muda yang disiplin dan bertanggung jawab.
“Anak-anak yang terlibat tawuran, mabuk-mabukan, bahkan penyimpangan seksual, akan dibina secara intensif dengan pendekatan militer. Ini bukan untuk menghukum, tapi untuk membina dan menyelamatkan masa depan mereka,” tegas Wahyu.
Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam membangun sistem pendidikan karakter berbasis keteladanan dan bela negara, yang tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga melalui pendekatan nyata di lapangan. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
