Menurut Samsina, program AUTP itu adalah salah satu upaya pemerintah dalam membantu petani agar tidak mengalami banyak kerugian saat musim kemarau, apalagi saat ini sebagian wilayah Cirebon dilanda bencana kekeringan.
Samsina menyebut, adanya AUTP itu petani di Cirebon akan merasa aman untuk tetap memproduksi padi dalam rangka memenuhi pasokan beras di tingkat daerah.
“Itu sudah digelontorkan semuanya, dihitungnya per hektare. Jadi, setiap hektare bisa ada satu sampai dua petani, karena berbeda-beda,” ucapnya.
Samsina menyampaikan, jajarannya juga terus berupaya meminimalisasi dampak kekeringan yang terjadi di lahan pertanian wilayah Kabupaten Cirebon. Salah satunya, lanjut dia, dengan mengimbau petani untuk merawat dan menjaga padi yang sudah ditanam agar terus tumbuh sampai bisa panen.
“Petani harus memanfaatkan sumber air yang ada, kalau bisa dilakukan pemompaan, maka dijaga. Apabila untuk yang sudah menanam padi, untuk tanam bulan Juli sebentar lagi sudah mulai panen,” bebernya.