Bagi Dedi, peran seorang kepala daerah lebih efektif jika hadir di tengah masyarakat dibandingkan sekadar menghabiskan waktu di kantor.
“Dulu, keputusan untuk warga Tasikmalaya dibuat di Bandung, kebijakan untuk Cirebon ditentukan di Gedung Sate. Sekarang tidak seperti itu. Jika ingin membuat keputusan untuk warga Bogor, saya harus ada di Bogor. Begitu pula dengan Ciamis dan daerah lainnya,” tegasnya.
Dedi Mulyadi juga menegaskan bahwa urusan administrasi pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Dedi Mulyadi mengaku menyerahkan sepenuhnya tugas-tugas kantor kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat.