JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil langkah tegas untuk menangani kenakalan remaja di wilayahnya. Anak-anak yang dianggap sulit dikendalikan akan dibina melalui program khusus ala militer di komplek militer, mulai 2 Mei 2025.
Langkah ini diambil menyusul maraknya perilaku menyimpang di kalangan remaja, seperti bolos sekolah, perkelahian, mabuk-mabukan, dan membuat keributan di lingkungan tempat tinggal.
“Saya ingin anak-anak yang orang tuanya sudah tidak sanggup mendidik karena malas sekolah, berkelahi, mabuk-mabukan, atau bikin kegaduhan, kita bina,” ujar Dedi Mulyadi dalam video di akun TikTok @dedimulyadiofficial, Jumat (25/4/2025).
Program pembinaan ini memungkinkan orang tua untuk melapor ke koordinator penanganan kenakalan remaja setempat. Anak-anak yang dilaporkan akan dibawa ke komplek militer untuk mengikuti pendidikan dan pembinaan selama 6 bulan hingga 1 tahun.
“Kami akan mulai berlaku tanggal 2 Mei 2025. Orang tua bisa menghubungi koordinator setempat,” kata Dedi.