Menurutnya, pembayaran dari industri jauh lebih besar dibandingkan pelanggan rumah tangga dan sosial. Infrastruktur air bersih juga menjadi satu dari tiga kunci utama untuk mendorong tumbuhnya investasi di Jabar, di samping percepatan perizinan dan keamanan investasi.
Dedi mencontohkan, investasi pabrik sepatu di Indramayu tertahan dua tahun karena perizinan lingkungan belum rampung. Ia berkomitmen menyelesaikan semua perizinan yang tertunda dalam satu bulan ke depan.
“Saya pasang badan. Ini menyerap delapan ribu tenaga kerja. Di Cirebon juga begitu. Dalam sebulan ini, seluruh izin harus selesai,” tegasnya.
Dedi juga menginstruksikan Kepala DPMPTSP Jabar, Dedi Taufik, untuk terus memantau kinerja perizinan di kabupaten/kota berdasarkan data dan dokumen yang tertunda.
Tak hanya itu, Dedi turut menyoroti hambatan investasi pabrik mobil listrik BYD di Kabupaten Subang. Proyek ini terganjal karena harga tanah yang diminta warga naik drastis dari Rp150 ribu menjadi Rp3 juta per meter persegi.