“Kegiatan ini tentu akan menggali lebih dalam informasi sejarah yang dimiliki masyarakat zaman dulu,” kata Iendra. Ia menilai rekonstruksi ini berpotensi membuka perspektif baru tentang kehidupan dan teknologi masyarakat masa lampau yang selama ini belum sepenuhnya terungkap.
Selain memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan sejarah, Iendra berharap rekonstruksi Gunung Padang juga mampu meningkatkan daya tarik pariwisata Jawa Barat, khususnya Kabupaten Cianjur. Dukungan infrastruktur transportasi, termasuk akses kereta api melalui program West Java Traincation, dinilai dapat memperkuat posisi Gunung Padang sebagai destinasi wisata sejarah unggulan.
“Ini bukan hanya soal sejarah, tapi juga potensi wisata yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Dengan rekonstruksi yang terarah dan berbasis pelestarian, Gunung Padang diharapkan kembali berdiri sebagai simbol puncak peradaban leluhur sekaligus ruang pembelajaran terbuka bagi generasi masa kini dan mendatang. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





