Ia menambahkan, kritik dan sindiran terhadap dirinya dianggap sebagai bentuk pengingat agar tidak jumawa.
“Kita anggap berbagai sindiran, nyinyiran, otokritik yang dialamatkan kepada saya sebagai ‘obat’ agar saya tidak jumawa terus mawas diri dan konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat Jawa Barat,” katanya.
Pernyataan Dedi tersebut menanggapi hasil survei Index Politica yang dilakukan pada 1–10 Oktober 2025.
Survei itu menempatkan Dedi Mulyadi di peringkat keempat tokoh politik yang paling diingat masyarakat dengan 5,12 persen suara, di bawah Prabowo Subianto (37,12 persen), Joko Widodo (24,25 persen), dan Menteri Keuangan Purbaya (19,45 persen).
Sementara dalam kategori elektabilitas calon presiden 2029, Dedi menempati posisi ketujuh dengan 2,50 persen suara, di bawah Prabowo, Purbaya, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Gibran Rakabuming Raka.(red)





