Ia menegaskan Persib siap bersinergi, namun pelaksanaan program membutuhkan pembahasan teknis bersama Pemprov. Persib menilai pemetaan kondisi lapangan di berbagai daerah penting dilakukan sebelum menentukan pola kontribusi.
“Kami perlu duduk bersama dulu. Itu baru wacana di tingkat atas. Kita harus turun ke bawah untuk melihat kebutuhannya seperti apa. Banyak daerah sebenarnya memiliki lapangan yang bagus, namun tantangannya bukan hanya pada infrastruktur, tetapi juga pada mindset dan cara membina pemain usia muda,” jelasnya.
Adhitia juga menyoroti belum adanya kurikulum pembinaan yang seragam di seluruh Jawa Barat. Perbedaan filosofi dan gaya bermain antarwilayah dianggap memengaruhi kualitas pemain dan perlu diselaraskan agar pembinaan berjalan lebih efektif.
“Kita belum punya kurikulum yang standar se-Jawa Barat. Kita juga nggak punya filosofi yang sama seluruh Jawa Barat. Jadi di kabupaten ini mainnya begini, di kabupaten ini mainnya begini,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





