JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berjanji memberikan subsidi, bahkan mengambil alih sepenuhnya biaya hiburan kesenian rakyat bagi warga kurang mampu yang menggelar hajatan. Kebijakan ini diluncurkan untuk mencegah masyarakat terjerat utang berbunga tinggi dari rentenir atau “bank emok”.
Dedi mengatakan fenomena warga meminjam uang demi memenuhi kebutuhan hiburan dalam pernikahan atau khitanan—yang sering kali didorong gengsi sosial adalah persoalan nyata dan menjadi pemicu munculnya kemiskinan baru.
“Orang yang hajatan dan kategorinya tidak mampu, agar mereka tidak pinjam bank emok untuk bayar seni, itu negara yang ambil alih. Kami siapkan anggarannya,” ujar Dedi di Gedung Sate, Bandung, Rabu (19/11/2025).
Dedi menilai selama ini anggaran kebudayaan daerah lebih banyak terserap untuk acara seremonial pemerintah yang penontonnya terbatas pada kalangan pejabat. Melalui skema baru ini, dana dialirkan langsung ke masyarakat.
Pemerintah akan membayar kelompok seni lokal untuk tampil di rumah warga yang menggelar hajatan. Selain meringankan beban sosial ekonomi masyarakat kecil, pola ini memastikan roda ekonomi para seniman tetap bergerak.





