Standar yang dimaksud Dedi difokuskan pada kualitas rumput dan drainase lapangan. Hal ini bertujuan agar atlet dapat berlatih dan bertanding dengan maksimal.
Ia menekankan, pembangunan tribun dan fasilitas penunjang lainnya harus disesuaikan dengan kondisi lahan.
Dedi juga meminta pemerintah daerah menghindari kemewahan yang justru memberatkan biaya pemeliharaan.
“Tribun dan segala macamnya disesuaikan dengan tanah. Jangan terlalu mewah, karena mewah itu pemeliharaannya mahal dan barangnya nanti banyak hilang. Yang penting lapangannya bisa digunakan,” kata Dedi Mulyadi.
Selain infrastruktur, Dedi juga menyoroti aspek kemandirian klub. Ia menegaskan klub-klub wajib mandiri dan tidak lagi bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).





