“Bahkan saya sering menyampaikan anggaran per item dalam setiap waktu,” katanya.
Melalui unggahan terbarunya di media sosial, Dedi memperlihatkan laporan RKUD terkini dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jabar, yang menampilkan detail penerimaan dan pengeluaran hingga satuan rupiah.
Dalam laporan itu, penerimaan daerah antara lain terdiri dari setoran pajak rokok triwulan III sebesar Rp935,8 miliar serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak dan retribusi lainnya sebesar Rp22,8 miliar.
Sementara dari sisi pengeluaran, realisasi belanja daerah tercatat Rp49,6 miliar, yang terdiri dari:
- Belanja pegawai: Rp3,9 miliar
- Belanja barang dan jasa: Rp10,2 miliar
- Belanja hibah: Rp4,08 miliar
- Belanja modal: Rp20,3 miliar
- Belanja bantuan keuangan desa: Rp11,05 miliar
Dedi menambahkan, hingga akhir tahun anggaran Desember 2025, kebutuhan pembiayaan pembangunan di Jawa Barat diperkirakan mencapai Rp7,5 triliun. Kekurangan dana tersebut akan ditutup melalui transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat dan pendapatan daerah lainnya.

 
									




