JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mendapat tudingan negatif karena menjadi penyebab penutupan tambang ilegal. Protes dari ratusan orang, termasuk sopir truk, berlangsung di depan DPRD Subang untuk menentang keputusan tersebut.
“Dedi Mulyadi disebut penjahat. Perasaan saya selama ini baik kepada sopir. Kalau ada yang ban mobilnya kempes di jalan tol, saya bantu. Kalau ada yang terguling, saya juga bantu,” ujar Dedi dalam unggahan di Instagram-nya @dedimulyadi71.
Dalam unggahan tersebut, Dedi terlihat menaiki truk dan berdialog dengan salah satu sopir yang tidak terlibat dalam aksi demo. Ia menjelaskan alasannya menutup tambang ilegal.
“Penutupan ini bukan untuk mematikan usaha sopir, tetapi untuk menghentikan praktik orang-orang serakah. Mereka tidak mau membayar pajak, menjual pasir dengan harga sama seperti tambang berizin, dan enggan memperbaiki lingkungan yang dirusak,” jelasnya.
Dedi juga menyoroti pernyataan salah satu demonstran yang mengaku tidak makan selama 18 hari, padahal penutupan tambang baru berlangsung seminggu. Ia menegaskan, kebijakan ini ditujukan untuk kepentingan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.