Daerah

Dispertan Garut Imbau Petani Tanam Palawija Saat Kemarau, Pompanisasi Jadi Solusi Kekeringan

×

Dispertan Garut Imbau Petani Tanam Palawija Saat Kemarau, Pompanisasi Jadi Solusi Kekeringan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi bencana kekeringan di Bekasi
Ilustrasi bencana kekeringan. (foto: istimewa)

Jika petani tetap ingin menanam pada musim kemarau, Dispertan Garut menyiapkan solusi teknis seperti pompanisasi dan pipanisasi. Sistem ini memungkinkan penarikan air dari sumber yang masih tersedia, untuk menjaga kelangsungan produksi pangan.

Baca Juga:  Rudy Gunawan Pastikan Kebutuhan Air Bersih untuk Warga di Garut saat Musim Kemarau

“Sepanjang masih ada sumber air dan lokasinya memungkinkan, sistem pompanisasi tetap bisa dijalankan,” ujar Ardhy.

Tercatat, luas lahan pertanian di Kabupaten Garut mencapai 46.816 hektare, tersebar di 42 kecamatan. Dari jumlah itu, sekitar 11.240 hektare merupakan lahan tadah hujan, dengan 7.024 hektare di antaranya disarankan untuk beralih ke tanaman tahan kemarau.

Baca Juga:  Dalam Sebulan, Polisi Ringkus 21 Pengedar Narkoba di Cirebon

Ardhy berharap, langkah-langkah mitigasi seperti penggunaan air tanah, pipanisasi, dan pompanisasi dapat menjaga stabilitas produksi pertanian Garut dan mencegah kerugian akibat kekeringan.

Baca Juga:  Waduh, Ratusan Hektar Sawah di Pakisjaya Karawang Terancam Gagal Panen Karena Ini

“Mudah-mudahan semuanya bisa tetap aman dan tidak terdampak kekeringan yang mungkin terjadi ke depannya,” tutup Ardhy. (Red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pages ( 2 of 2 ): 1 2