“Ini merupakan pelanggaran komitmen. Seandainya ada warga yang butuh pertolongan darurat, sementara ambulans justru dipakai untuk kepentingan pribadi, bagaimana jadinya?” katanya.
Alit juga menilai bahwa tindakan ini menjadi contoh buruk bagi desa-desa lain di Kabupaten Purwakarta.
Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan teguran kepada kepala desa dan sopir ambulans yang terlibat.
“Kami akan memanggil kepala desa dan sopir ambulans untuk meminta klarifikasi terkait penyalahgunaan ini,” tegasnya.
Ia pun menyayangkan kejadian tersebut dan memastikan akan menindaklanjuti agar hal serupa tidak terulang di kemudian hari. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News