Daerah

DPPKB Kota Bandung Targetkan Prevalensi Stunting Turun Jadi 19,01 Persen di Tahun 2023

×

DPPKB Kota Bandung Targetkan Prevalensi Stunting Turun Jadi 19,01 Persen di Tahun 2023

Sebarkan artikel ini
Stunting
Ilustrasi stunting. (Foto: BBC).
Ilustrasi stunting. (Foto: BBC).

“Audit pertama itu kita ambil contoh dari dua kecamatan dan tiga kelurahan berdasarkan prevalensi tertinggi se-Kota Bandung,” tuturnya.

Lokasi tersebut antara lain Kecamatan Babakan Ciparay yang terdiri dari Kelurahan Margahayu Utara dan Babakan Ciparay. Lalu, Kecamatan Bandung Kidul yang difokuskan di Kelurahan Kujangsari.

Baca Juga:  Di Tasikmalaya, Hanya PSI Yang Tak Daftar Bacaleg

“Kelurahan Margahayu Utara sasarannya bayi dua tahun (baduta) dan ibu nifas berisiko stunting. Sedangkan Kelurahan Babakan Ciparay sasarannya ibu hamil berisiko stunting. Lalu, di Kujangsari sasarannya calon pengantin berisiko stunting,” jelasnya.

Baca Juga:  Bey Machmudin: Kamis-Jumat Hanya Kendaraan Listrik Boleh Masuk Gedung Sate

Melalui audit ini, ia berharap bisa memunculkan output kesepakatan rencana tindak lanjut stunting dengan strategi kolaborasi pentahelix.

“Adapun strategi tersebut yakni, meningkatkan kolaborasi di setiap tingkatan, percepatan program penurunan stunting, bertambahnya peran lembaga swasta dan masyarakat, naiknya edukasi masyarakat, mendorong kemampuan kelompok masyarakat yang terlibat, dan perbaikan manajemen data terkait stunting,” imbuhnya.

Baca Juga:  Ema Sumarna Klaim 15 TPS di Kota Bandung Berangsur Normal
Pages ( 2 of 3 ): 1 2 3

Tinggalkan Balasan