Sampel makanan yang dikonsumsi siswa sudah dibawa ke laboratorium milik Pemkab Bogor untuk diuji lebih lanjut. Hasil uji laboratorium tersebut akan menjadi penentu ada tidaknya kandungan berbahaya.
Andri menambahkan, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan tiga siswa memiliki riwayat kesehatan lain, sementara satu siswa terindikasi tifus.
“Keputusannya, setelah investigasi belum bisa dipastikan itu keracunan. Kita menunggu hasil lab. Dari informasi orang tua, ada yang sebelumnya sudah sakit atau kelelahan perjalanan jauh,” ujarnya.
Pada hari kejadian, menu MBG terdiri dari nasi, telur balado, dan capcay. Sementara menu MBG pada Rabu siang berupa nasi dengan lauk ikan berbumbu.
Menurut ahli gizi yang ikut memeriksa, bahan capcay yang dianggap mengandung lendir sebenarnya hanya kuah kental alami dari sayuran. “Mekanisme dapur sudah sesuai standar, sayuran direbus dulu baru kuah dibuat terpisah,” kata Andri.