Daerah

Bangun Kesadaran Bencana, DPRD Kota Bandung Fokus pada Edukasi Anak Sekolah

×

Bangun Kesadaran Bencana, DPRD Kota Bandung Fokus pada Edukasi Anak Sekolah

Sebarkan artikel ini
Bangun Kesadaran Bencana, DPRD Kota Bandung Fokus pada Edukasi Anak Sekolah
H. Asep Mulyadi, Ketua DPRD Kota Bandung, saat meninjau sarana mitigasi bencana, menegaskan pentingnya pengetahuan evakuasi bagi generasi muda.

JABARNEWS | BANDUNG – Di tengah tingginya ancaman banjir dan longsor di Kota Bandung, Ketua DPRD Kota Bandung, H. Asep Mulyadi, menekankan pentingnya edukasi bencana, terutama kepada anak-anak sekolah, menjadi kunci agar masyarakat siap menghadapi bencana tanpa panik daun mampu mengikuti prosedur evakuasi dengan sigap.

 

Edukasi Bencana Sejak Dini, Kunci Kesiapsiagaan Warga

Di tengah tingginya ancaman banjir dan longsor di Kota Bandung, Ketua DPRD Kota Bandung, H. Asep Mulyadi, menekankan pentingnya edukasi bencana. Ia menilai, membekali anak-anak sekolah dengan pengetahuan mitigasi menjadi kunci agar masyarakat siap menghadapi bencana tanpa panik dan mampu mengikuti prosedur evakuasi dengan sigap.

DPRD Kota Bandung Hadiri Apel Kesiapsiagaan Nasional

Pada Sabtu, 26 April 2025, Ketua DPRD Kota Bandung, H. Asep Mulyadi, bersama sejumlah anggota DPRD lainnya, yaitu H. Soni Daniswara, Aswan Asep Wawan, dan Asep Sudrajat, menghadiri Apel Kesiapsiagaan Bencana Nasional Tingkat Kota Bandung. Kegiatan ini berlangsung di Plaza Balai Kota Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, pimpinan dan anggota dewan melakukan peninjauan langsung terhadap berbagai sarana dan prasarana mitigasi kebencanaan. Fasilitas tersebut dimiliki oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, serta Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.

Baca Juga:  Kapolres Ngopi Bareng Dandim 0619 Purwakarta, Ngobrolin Apa Sih?

Pentingnya Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Ancaman Bencana

Menurut H. Asep Mulyadi, peringatan Hari Kesiapsiagaan Nasional harus menjadi momentum untuk menyadarkan seluruh masyarakat. Ia mengingatkan, potensi kebencanaan bisa terjadi di mana saja, termasuk di Kota Bandung.

“Kesiapsiagaan bencana menjadi hal yang sangat penting untuk mengingatkan kita bahwa bencana alam itu bisa kapan saja terjadi, dan kita hanya bisa mempersiapkan diri sebelum bencana itu terjadi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kang Asmul, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa Kota Bandung termasuk daerah yang rawan terhadap bencana alam, seperti banjir dan longsor. Oleh karena itu, ia mendorong agar edukasi dan sosialisasi mengenai kesiapsiagaan kebencanaan terus ditingkatkan dan disebarluaskan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Edukasi Anak-Anak Sekolah Jadi Prioritas

Secara khusus, Kang Asmul menekankan pentingnya menyasar anak-anak usia sekolah dalam program edukasi mitigasi bencana. Menurutnya, bekal pengetahuan yang cukup akan membuat masyarakat lebih tenang dan sigap ketika bencana melanda.

Baca Juga:  DPRD Bentuk Pansus LKPJ Wali Kota Bandung Tahun 2021

“Edukasi dan sosialisasi kesiapsiagaan kebencanaan harus terus diinformasikan kepada masyarakat, bagaimana tindakan antisipasi saat bencana alam itu datang. Sehingga apabila sudah memiliki pemahaman yang cukup, masyarakat tidak perlu panik atau bingung, tetapi tanggap untuk ikuti alur mitigasi dari proses evakuasi yang sudah diberikan sebelumnya,” jelasnya.

Dengan langkah ini, ia berharap tercipta masyarakat yang lebih siap, waspada, dan berdaya saat menghadapi berbagai risiko bencana.

Sarana dan Prasarana Mitigasi Perlu Ditingkatkan

Dalam tinjauan terhadap sarana dan prasarana mitigasi, Kang Asmul menilai fasilitas yang dimiliki instansi terkait sudah cukup lengkap. Namun, ia mengungkapkan harapannya agar peralatan tersebut tidak perlu digunakan, dengan harapan bencana tidak terjadi di Kota Bandung.

“Tentu kita berharap kebencanaan tidak terjadi di Kota Bandung, sehingga alat-alat yang cukup lengkap ini tidak perlu dipakai. Tapi kalaupun suatu saat terjadi bencana, kita sudah siap untuk bisa menyelamatkan banyak masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga:  Kepala Sekolah Diharapkan Ikut Tingkatkan SDM di Kota Bandung

Lebih jauh, Kang Asmul menambahkan bahwa jumlah sarana dan prasarana perlu ditingkatkan seiring dengan besarnya jumlah penduduk Kota Bandung yang mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa. Ia menyoroti kebutuhan sektor kesehatan dan dapur umum sebagai prioritas untuk diperbanyak.

“Tentu saja perlu diperluas dan diperbanyak, tadi misalnya di sektor kesehatan, kemudian di dapur umum, karena warga Kota Bandung dengan lebih dari 2,5 juta jiwa, tidak akan cukup bila hanya terbatas di sini,” ujarnya.

Perda dan Badan Kesiapsiagaan Bencana Jadi Modal Kuat

Menutup pernyataannya, Kang Asmul menyampaikan optimisme terhadap kesiapsiagaan Kota Bandung. Menurutnya, keberadaan Peraturan Daerah (Perda) dan Badan Kesiapsiagaan Bencana Daerah menjadi landasan yang kuat untuk memperkuat langkah-langkah mitigasi ke depan.

“Alhamdulillah saat ini kita juga memiliki Perda dan Badan Kesiapsiagaan Bencana Daerah, mudah-mudahan dapat semakin menyempurnakan yang telah ada,” katanya.

Dengan semangat kolaborasi dan kesiapsiagaan yang terus ditingkatkan, DPRD Kota Bandung berharap seluruh masyarakat mampu menghadapi potensi bencana dengan tenang, tanggap, dan terorganisasi.(Red)