JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung Erwin menegaskan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) harus bergerak dari sekadar hafalan menuju pendekatan yang lebih mendalam dan bermakna.
Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan Pembinaan Awal Tahun 2025 Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) di Kantor Eureka Erlangga, Jumat (29/8/2025).
“Pendidikan agama yang hanya mengandalkan hafalan tidak akan cukup. Kita harus ajarkan siswa bukan hanya apa itu salat, tapi kenapa kita salat, dan bagaimana salat bisa mengubah perilaku kita menjadi lebih baik,” ujar Erwin.
Ia menekankan perlunya penerapan konsep deep learning sebagaimana diamanatkan Kementerian Pendidikan. Menurutnya, pembelajaran agama harus menyentuh hati dan memuliakan akal budi siswa, bukan sekadar bersifat tekstual atau simbolik.
“Siswa bukan hanya hafal ayat, tapi juga mampu menghubungkan nilai dalam ayat itu dengan realita hidupnya,” tambahnya.