Anak Eful, Irsyad, telah menyelesaikan pendidikan di sekolah tersebut pada 2024 dan kini duduk di kelas 1 SMP, bersiap naik ke kelas 2.
Namun hingga pertengahan Juni 2025, dana tabungan sebesar Rp 29 juta belum juga diterima.
“Anak saya sudah SMP dan uang tabungan belum juga dikembalikan. Sudah setahun lebih mandek. Angkatan anak saya saja sekitar Rp 200 juta, itu belum termasuk angkatan tahun sekarang,” ujar Eful kepada wartawan melalui pesan WhatsApp pada Senin sore, 17 Juni 2025.
Upaya orang tua untuk memperoleh penjelasan dari pihak sekolah telah dilakukan berulang kali, termasuk melalui pertemuan langsung.