Ia juga menyebutkan bahwa Pemkot Bandung telah meluncurkan program makan bergizi gratis bagi anak sekolah sebagai investasi jangka panjang bagi generasi muda. Sementara di bidang ekonomi, upaya penguatan UMKM, pemberian insentif pajak, serta perluasan kemitraan dengan dunia usaha dan kampus terus dilakukan.
Farhan menekankan bahwa semua inisiatif ini merupakan bentuk kontribusi daerah dalam mendukung agenda nasional, termasuk di bidang ketahanan pangan, energi, pendidikan, dan kesehatan.
Dalam menghadapi dinamika global yang kompleks, birokrasi dituntut untuk lincah, profesional, dan tetap berorientasi pada kebutuhan publik. Ia menegaskan bahwa reformasi birokrasi dan transformasi digital menjadi agenda utama yang terus digenjot oleh Pemkot Bandung.
Di akhir pidatonya, Farhan mengajak seluruh ASN dan elemen masyarakat untuk menjadikan otonomi daerah sebagai alat dalam mewujudkan pemerintahan yang efektif dan hadir di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, pembangunan bangsa bukan hanya tanggung jawab pusat, melainkan kewajiban bersama seluruh elemen di daerah.
“Mari kita isi otonomi daerah ini dengan kerja nyata dan komitmen tulus. Birokrasi yang melayani, terbuka, dan responsif harus menjadi semangat kita bersama,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News