“Ini adalah momen membahagiakan. Anak-anak selama liburan bisa menyaksikan pertandingan dengan teknik tinggi yang membanggakan,” imbuhnya.
Lebih dari sekadar pertandingan sepak bola, Piala Presiden 2025 juga memberikan dampak signifikan terhadap geliat ekonomi masyarakat. Gubernur Dedi menyoroti bagaimana kehadiran event ini telah menggairahkan sektor UMKM, pedagang kaki lima, hingga jasa transportasi seperti angkot dan ojek. Bahkan, petugas kebersihan dan pengelola keamanan turut merasakan manfaat ekonomi dari penyelenggaraan tersebut.
“Piala ini membawa efek ekonomi kerakyatan. UMKM bisa laku, angkot ramai, ojek online dan pangkalan kebanjiran penumpang, bahkan petugas kebersihan pun mendapat banyak order. Semua bergerak dan itu menciptakan rasa nyaman serta keberkahan,” ungkapnya.
Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, juga mengapresiasi peran Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai tuan rumah. Ia menegaskan bahwa kehadiran klub dari luar negeri merupakan sejarah baru yang dapat meningkatkan standar permainan klub-klub nasional.
“Ini pertama kalinya Piala Presiden diikuti oleh tim dari luar negeri, yakni Oxford dan Port FC. Ini langkah besar bagi kualitas sepak bola nasional,” kata Bang Ara.