Gegara Virus Corona Mahasiswi Bekasi Terkurung di Wuhan

JABARNEWS | BEKASI – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) terjebak di Kota Wuhan, China, yang kini diisolasi karena wabah virus Corona. Di antara mereka adalah 12 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang tengah menimba ilmu di kota metropolis berpenduduk sebelas juta tersebut.

Salah satu mahasiswa Unesa yang terjebak di Wuhan itu adalah HS. Mahasiswi asal Bekasi, Jawa Barat, tersebut sejatinya bakal kembali ke Tanah Air pada pertengahan Februari mendatang, setelah studi akhir smester rampung. Tapi, niat itu sepertinya harus ditunda karena kota itu diisolasi.

“Sebenarnya saya sudah pesan tiket pesawat tanggal 2 Februari bareng 4 teman lain. Sampai di Surabaya tanggal 3 Februari. Visa saya juga pertengahan Februari sudah habis,” kata HS melalui sambungan panggilan video, dikutip dari Liputan6.com, Kamis (30/1/2020).

Baca Juga:  Kepergok Saat Hendak Mencuri, Seorang Pemuda Purwakarta Tewas Dihakimi Massa

HS dan rekan-rekannya sudah enam bulan mencecap ilmu di Central China Normal University (CCNU), Wuhan. Mereka belajar dengan fasilitas beasiswa. HS dan teman-temannya tak pernah menyangka bakal terjebak di kota yang sedang dicengkeram wabah mematikan tersebut.

Meski kondisi terkini di Kota Wuhan disebutkan mulai sedikit membaik, Pemerintah China masih enggan membuka kembali akses transportasi. HS merasa kecewa karena belum ada kepastian kapan bisa kembali ke Indonesia.

Baca Juga:  Demokrat Jabar Bantu Ratusan Warga yang Terdampak Kekeringan di Kota Bandung

“Belum tahu pasti (kapan pulang). Padahal selesai kuliah di Wuhan, saya juga harus mengajar di Unesa,” keluh mahasiswi Fakultas Sastra dan Bahasa tersebut.

Selama terisolasi, HS dan rekan-rekannya hanya bisa menghabiskan waktu di kamar asrama lantai 17. Mereka berharap kondisi terus membaik sehingga segera dievakuasi dan pulang ke Tanah Air.

“Pemerintah saat ini telah bekerja keras untuk kami semua mahasiswa di sini. Semoga saja kami bisa segera dipercepat evakuasi ke Indonesia,” ujarnya.

Sementara, keluarga HS di Bekasi meminta bantuan pemerintah daerah agar untuk memulangkan mahasiswi 22 tahun tersebut. ” Saya minta Bupati Bekasi supaya mendorong pemerintah pusat memberikan solusi dan tanggap, paling tidak bisa dievakuasi,” kata M, kakak HS.

Baca Juga:  Awas! BMKG Keluarkan Peringatan Dini di Pantai Selatan Jabar-DIY, Wisatawan Harus Waspada

Menurut M, permintaan keluarganya direspons baik oleh Bupati Bekasi. Keluarganya pun merasa lega.

“Alhamdulillah Bupati begitu support. Saya juga dibantu pekerja sosial masyarakat (PSM) Mekar Mukti saat mengunjungi Beliau,” ujar M.

M mengaku rutin berkomunikasi dengan HS, sehingga bisa memantau kondisi adiknya tersebut.

“Komunikasi sering dari pesan WA atau video call. Walau katanya kondisi di sana (Wuhan) sudah sedikit normal, keluarga tetap was-was,” tutup M. (Red)