“Jika dharma keempat ini terus hidup, akan lahir cendekiawan muslim yang jujur, bertanggung jawab, dan bermartabat,” ucapnya.
Sementara itu, Prof. Miftah Faridl menekankan pentingnya penguatan Islamic spirit dalam seluruh aspek tata kelola kampus, termasuk pada era kepemimpinan baru.
Dalam pidato perdananya, Prof. Harits menyampaikan komitmen untuk menjaga marwah akademik dan menjadikan Unisba sebagai universitas Islam yang berdaya saing global. Dalam 100 hari pertamanya, ia menargetkan percepatan lahirnya tiga guru besar dan 13 lektor kepala baru.
“Unisba harus menjadi kampus dengan jumlah guru besar terbanyak di Jawa Barat,” tegas Harits.
Ia juga menyoroti posisi Unisba dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) yang kini berada di peringkat 1001–1500 dunia dan 35 nasional. Harits menargetkan loncatan signifikan dalam pemeringkatan World University Ranking pada Oktober mendatang.