JABARNEWS | CIMAHI – Krisis kesehatan mental di kalangan remaja mendorong dua perguruan tinggi di Cimahi, IKIP Siliwangi dan STIKes Budi Luhur, mengambil langkah nyata di luar jalur seremonial. Dalam kemitraan strategis bersama Jatidiri.app, platform psikologi digital berbasis teknologi, keduanya bertekad memperkuat kesadaran diri (self-awareness) mahasiswa, sekaligus menjawab isu besar seperti salah jurusan, kecemasan akademik, dan tekanan emosional.
Penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung di Kampus IKIP Siliwangi, Senin (14/7/2025), menjadi awal dari kolaborasi bertajuk “Jatidiri.app Goes to Kampus”. Program ini menekankan pentingnya mengenal potensi dan karakter diri sejak dini sebagai langkah preventif terhadap gangguan kesehatan mental yang kian marak di kalangan generasi muda.
“Di era serba cepat, peta diri adalah superpower baru. Jika kita tahu siapa diri kita, maka kita tahu ke mana arah yang tepat,” ujar Maulis Taufik K. Purwadinata, CEO Jatidiri.app.
Statistik memperkuat urgensi program ini. Survei nasional I-NAMHS mencatat 9,1 juta remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, dan 2,45 juta telah terdiagnosis mengalami gangguan. Tak kalah memprihatinkan, survei internal pendidikan menunjukkan 87% mahasiswa merasa salah jurusan, kondisi yang dapat memperburuk tekanan psikologis dan menurunkan produktivitas akademik.
Melalui kerja sama ini, mahasiswa dari kedua kampus akan mendapatkan akses ke layanan psikologi komprehensif berbasis teknologi. Jatidiri.app menyediakan 11 fitur asesmen mulai dari tes kepribadian, minat bakat, hingga indeks kecemasan dan kebahagiaan, dilengkapi penjelasan ahli agar tidak terjadi misinterpretasi.