Daerah

Ini 3 Tugas Berat Sekda Baru Kota Bandung: Rotasi ASN Mandek, Bersihkan Kota dan Bersihkan Birokrasi!

×

Ini 3 Tugas Berat Sekda Baru Kota Bandung: Rotasi ASN Mandek, Bersihkan Kota dan Bersihkan Birokrasi!

Sebarkan artikel ini
Ini 3 Tugas Berat Sekda Baru Kota Bandung: Rotasi ASN Mandek, Bersihkan Kota dan Bersihkan Birokrasi!
Iskandar Zulkarnain, Sekda baru Kota Bandung, siap mengemban tiga tugas krusial: reformasi ASN, tangani sampah, dan perkuat integritas birokrasi

JABARNEWS | BANDUNG – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan resmi melantik Iskandar Zulkarnain sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung pada Kamis, 5 Juni 2025. Tak menunggu lama, Zul—sapaan akrabnya—langsung menerima 3 pekerjaan rumah krusial: mempercepat rotasi-mutasi ASN yang tertunda, menyelesaikan persoalan sampah kota, dan memperkuat integritas birokrasi yang tengah tergerus isu pungli.

Pelantikan berlangsung khidmat di Pendopo Kota Bandung, dipimpin langsung oleh Wali Kota Muhammad Farhan. Suasana tampak hangat, namun penuh harapan. Dalam sambutannya, Farhan menegaskan pentingnya peran strategis Sekda dalam menjaga stabilitas roda pemerintahan.

1. ASN Perlu Penyegaran, Rotasi-Mutasi Harus Dikebut

PR pertama yang menanti Zul adalah menyelesaikan proses rotasi, mutasi, dan promosi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sempat tertunda hingga 18 bulan. Farhan menyoroti bahwa stagnasi ini berisiko memperlambat pelayanan publik dan melemahkan semangat kerja pegawai.

“Roda pemerintahan membutuhkan penyegaran, baik dari segi posisi maupun personel. Ini mendesak dan harus segera digerakkan,” ujar Farhan usai pelantikan.

Menanggapi hal itu, Zul menyatakan kesiapannya. Ia mengungkapkan bahwa saat ini proses tersebut sudah mulai dipercepat berkat sinergi berbagai pihak.

Baca Juga:  Begini Kata Bupati Sumedang Lewat Surat Edaran Untuk ASN

“Alhamdulillah, dengan bantuan dari BKN, Pemprov Jabar, dan Kementerian Dalam Negeri, proses pengisian posisi-posisi kosong bisa segera berjalan. Dalam beberapa bulan ke depan, Insyaallah akan mulai terlihat hasilnya,” jelasnya optimis.

2. Sampah Menumpuk, Insinerator Jadi Solusi

Tantangan berikutnya tidak kalah kompleks: pengelolaan sampah. Kota Bandung tengah berupaya keras menekan volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sembari memperluas kawasan bebas sampah (KBS).

> “Sebagai Ketua Satgas Sampah, Pak Sekda wajib memastikan anggaran tersedia, program berjalan berkesinambungan, dan hasilnya berdampak nyata. Target kita adalah mencapai 700 Kawasan Bebas Sampah dan menurunkan ritase buangan ke TPA ke angka 100,” tegas Farhan.

Zul pun menyambut tantangan ini dengan tangan terbuka. Ia menjelaskan bahwa beberapa insinerator sudah diuji coba, termasuk di wilayah Babakan Sari dan Astana Anyar. Selain itu, pemerintah kota juga tengah mengajukan anggaran tambahan untuk membangun tujuh unit insinerator baru.

Langkah ini diharapkan mampu menjadi solusi konkret terhadap krisis sampah yang selama ini membayangi warga Bandung.

Baca Juga:  Mantan Sekda Bandung Terseret Kasus Korupsi Aset Kebun Binatang, Kejati Jabar Tahan Yossi Irianto!

3. Lawan Pungli, Bangun Integritas Birokrasi

PR ketiga yang harus diselesaikan Zul menyentuh aspek paling sensitif dalam birokrasi: integritas. Meski Kota Bandung berhasil meraih opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), indeks pencegahan korupsi masih stagnan di angka 69%. Farhan menggarisbawahi pentingnya pembenahan sistem dari dalam.

“Komitmen kami bertiga jelas: menjaga pemerintahan yang bersih. Salah satu laporan yang sedang kami bahas adalah indikasi pungli dan jual-beli kursi di beberapa SMP negeri,” kata Farhan.

 

Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak tergoda untuk menempuh jalur tidak resmi dalam proses penerimaan siswa.

“Saya ingatkan orang tua, jangan tergoda jalur pungli. Yang memberi dan menerima, dua-duanya akan kami proses,” tegasnya.

Zul sendiri tak tinggal diam. Ia menegaskan sudah melakukan koordinasi dengan Satgas Saber Pungli, dan beberapa indikasi awal pun telah terdeteksi.

“Kami sudah lakukan koordinasi dengan Saber Pungli. Indikasi awal sudah terdeteksi, dan kami akan tindak lanjuti dengan cepat agar tidak melebar,” ucapnya dengan tegas.

Baca Juga:  Koswara Minta Sekolah di Kota Bandung Jadi Cyber Army dan Edukasi Pengelolaan Sampah

Dukungan Penuh dari Kepala Daerah

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, juga menyampaikan dukungannya terhadap pelantikan Sekda definitif ini. Ia menilai posisi strategis tersebut bukan sekadar jabatan administratif, melainkan alat perjuangan untuk kepentingan rakyat.

> “Pak Sekda, saya percaya pada integritas Anda. Jabatan ini adalah alat, bukan tujuan. Kami bertiga berkomitmen agar setiap kebijakan berpihak pada rakyat, berdasarkan prinsip maslahat,” ujar Erwin.

Langkah Pertama Zul: Akselerasi dan Kolaborasi

Sebagai mantan Kepala Bapenda sekaligus Penjabat (Pj) Sekda sejak Januari 2025, Zul bukanlah sosok asing di lingkungan Pemkot Bandung. Dengan pengalaman birokrasi yang matang, ia bertekad menjalankan amanah besar ini dengan pendekatan kolaboratif.

Langkah-langkah awal telah dimulai, dari mempercepat rotasi ASN, menguji insinerator, hingga membangun sistem pencegahan korupsi yang lebih kuat. Ia paham betul bahwa tantangan besar hanya bisa dihadapi dengan sinergi, bukan sekadar janji.

Bandung kini menatap babak baru. Di pundak Iskandar Zulkarnain, harapan untuk pemerintahan yang dinamis, bersih, dan berpihak pada rakyat, mulai digantungkan kembali.(Red)