Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. dr. Wendra, M.Kes., FIHFAA, menyebut peserta Jamboree 2025 datang dari berbagai provinsi serta negara seperti Malaysia dan Australia. Agenda dibuka sejak sepekan sebelumnya melalui webinar nasional yang diikuti 350 peserta dari berbagai institusi.
“Puncaknya adalah lomba penanganan bencana dan kegawatdaruratan medik. Kami ingin mahasiswa siap secara teori dan tangguh di lapangan,” terangnya.
Kesiapsiagaan tidak hanya difokuskan kepada mahasiswa. Warga Kabupaten Serang turut dilibatkan melalui pelatihan Basic Life Support (BHD) bagi ASN dan Karang Taruna, membentuk kelompok masyarakat tangguh bencana di daerah rawan seperti Cinangka dan Anyer.
Wakil Bupati Serang, Muhammad Najib Hammas, mengapresiasi kolaborasi ini. “Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi investasi jangka panjang untuk keselamatan masyarakat. Kami berharap kerja sama ini berlanjut pada program pendidikan kebencanaan,” katanya.
Narasumber internasional, Datuk Dr. Mohamed Alwi Bin Hj Abdul Rahman, dokter spesialis gawat darurat asal Malaysia, menekankan bahwa penanganan bencana memerlukan lebih dari keterampilan klinis.





