JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memperluas akses energi dan memperkuat tata kelola sumber daya alam melalui Program Jabar Caang, pengawasan air tanah, serta pengembangan energi baru dan terbarukan.
Dalam data yang diterima dari ESDM Jabar, pada Kamis (18/12/2025), Program Jabar Caang ditargetkan menjangkau 92.370 penerima manfaat. Pelaksanaannya dilakukan melalui berbagai skema pendanaan. Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat, program ini dilaksanakan dalam dua tahap dengan total 76.038 penerima, terdiri atas 3.318 penerima pada tahap pertama dan 72.720 penerima pada tahap kedua.
Selain APBD, dukungan juga berasal dari pendanaan nonpemerintah dan pusat, yakni melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang menyasar 1.000 penerima listrik tenaga surya hemat energi (LTSHE), serta APBN yang menjangkau 15.332 penerima.
Dinas ESDM Jabar mencatat, hingga akhir 2024, Program Jabar Caang telah memberikan bantuan penyambungan listrik kepada 418.053 rumah tangga tidak mampu sejak pertama kali dijalankan pada 2001. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerataan akses listrik, khususnya bagi masyarakat miskin dan wilayah yang sebelumnya belum teraliri listrik.
Selain sektor kelistrikan, Pemprov Jabar juga memperkuat tata kelola air tanah. Saat ini tercatat terdapat 1.468 sumur imbuhan di Jawa Barat sebagai bagian dari upaya konservasi. Pengelolaan air tanah dilakukan melalui sistem digital E-Osmosys yang berfungsi sebagai sistem pemantauan terpadu berbasis daring. Sistem ini digunakan bersama oleh pemerintah daerah kabupaten/kota, Badan Pendapatan Daerah, serta para pengguna air tanah di seluruh Jawa Barat.





