“Kami akan lebih maksimal dalam melakukan pencegahan agar jumlah penderita Thalassemia terus berkurang,” tambahnya.
Berdasarkan data POPTI Jabar, pada tahun 2024 terdapat 13.406 penyandang Thalassemia di Indonesia, dengan 5.417 orang atau sekitar 40 persen berasal dari Jawa Barat. Tingginya prevalensi ini menjadi perhatian serius Pemda Jabar.
“Kontribusi semua pihak dalam menurunkan angka Thalassemia sangat dibutuhkan,” tegas Erwan.
Thalassemia sendiri merupakan penyakit genetik serius yang dapat mengancam jiwa bila tidak ditangani secara tepat. Penyandangnya berisiko mengalami anemia berat, gangguan pertumbuhan, komplikasi organ, hingga penurunan kualitas hidup yang signifikan. Tanpa penanganan memadai, Thalassemia dapat menyebabkan kematian dini.
Melalui program skrining ini, Pemda Jabar berharap mampu membangun generasi yang lebih sehat dengan memutus risiko penyakit genetik sejak dini. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News