JABARNEWS | BANDUNG – Meski mencatat deflasi sebesar 0,32 persen pada Mei 2025 (month-to-month), Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap mewaspadai potensi kenaikan harga bahan pokok dan gangguan distribusi pangan selama libur sekolah yang berlangsung pada Juni–Juli 2025.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Budi Kurnia dalam Rapat Koordinasi Dwimingguan ke-9 Pengendalian Inflasi Daerah, Kamis (26/6/2025).
“Kelompok yang mendorong deflasi di Jabar, yaitu dari makanan, minuman, tembakau, transportasi, serta pemeliharaan rutin rumah tangga,” jelasnya.
Namun, Budi menekankan bahwa peningkatan mobilitas masyarakat selama libur sekolah berpotensi mendorong naiknya permintaan dan harga komoditas seperti beras, cabai, bawang, daging, hingga BBM dan akomodasi.
“Libur sekolah biasanya disertai belanja berlebihan dan peningkatan kebutuhan transportasi. Ini bisa memicu spekulasi harga di tingkat pedagang,” ujarnya.