“Kami ingin memastikan APBD tidak diam di rekening. Uang rakyat harus kembali ke rakyat dalam bentuk pembangunan dan kesejahteraan,” tegasnya.
Selain penyerapan APBD, Jawa Barat juga mencatat kinerja investasi yang impresif. Pada kuartal III tahun 2025, nilai investasi di Jabar mencapai Rp77,1 triliun, sedangkan total kumulatif sejak Januari hingga September 2025 menembus Rp218,2 triliun, tertinggi di Indonesia.
“Nilai investasi ini menjadi bukti bahwa Jawa Barat terus menarik minat investor karena iklim ekonomi yang kondusif,” ujar Herman.
Strategi ketiga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lanjut Herman, adalah menjaga tingkat konsumsi masyarakat. Pemdaprov Jabar berhasil menekan inflasi di angka 2,19 persen, yang berarti harga kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat.
“Inflasi terkendali, Insya Allah harga-harga terjangkau sehingga daya beli masyarakat terjaga. Ujungnya tingkat konsumsi masyarakat besar,” katanya.





