Upaya pencegahan juga dilakukan secara langsung di lapangan. Dinas Kesehatan menerjunkan tim pejuang gizi dan pemeriksa kesehatan ke berbagai wilayah untuk mendeteksi dini dan mengedukasi masyarakat mengenai bahaya diabetes.
“Dulu pengidap diabetes itu kebanyakan orang tua, tapi sekarang merembet ke anak muda,” kata Asep.
Hal tersebut dibenarkan oleh dr. Eva Noviani Lestari dari RS Cahya Kawaluyan Padalarang yang juga menjadi Ketua Seksi Acara peringatan Hari Diabetes Nasional dan Dunia Jawa Barat. Ia menyebut bahwa kesadaran masyarakat memang meningkat, tetapi kedisiplinan menjaga pola hidup belum sebanding.
“Paham belum tentu disiplin. Banyak anak muda yang terkena diabetes karena pola hidup tidak sehat seperti kebiasaan ngopi berlebihan, begadang, dan makan sembarangan,” jelasnya.
Kasus diabetes kini banyak ditemukan pada usia 20–30 tahun, berbeda dengan rentang usia di atas 45 tahun yang sebelumnya menjadi kelompok paling rentan. Konsumsi gula berlebih, kurang tidur, minimnya olahraga, dan rendahnya konsumsi serat menjadi faktor pemicunya.





