Opang menduga memori kuat yang dimiliki primata tersebut menjadi faktor penguat perilaku agresif. Ia yakin monyet dapat mengenali situasi dan merespons berdasarkan pengalaman sebelumnya, bahkan seolah mengingat perlakuan manusia.
“Kawanan monyet memang tidak mengerti bahasa manusia secara utuh, tapi dapat memahami beberapa kata dan isyarat. Sebab, apabila dibilang jangan dihabiskan semuanya, kawanan monyet langsung berhenti menggasak tanaman yang sedang digasaknya,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





