Selain dari Kemensos, Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga telah menyalurkan bantuan melalui APBD II berupa 30 kaleng biskuit Roma, 5 liter susu full cream, radio, popok dewasa, serta perlengkapan sekolah seperti 12 stel seragam SD, 2 stel seragam SMP, dan 15 pasang sandal jepit.
Berdasarkan data dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Purwakarta dan Dinas Sosial Jawa Barat, bencana ini berdampak pada 56 kepala keluarga atau 206 jiwa. Sebanyak 26 KK (84 jiwa) masih mengungsi di Desa Pasirmunjul. Total ada 72 rumah rusak dengan luas wilayah terdampak mencapai 18.757,15 meter persegi.
Untuk mengantisipasi potensi longsor susulan, aliran listrik di lokasi terdampak dipadamkan sementara. Petugas juga memasang garis pengaman, memantau pergerakan tanah, serta membantu evakuasi warga ke kantor desa.
Tanah longsor pertama terjadi pada Minggu, 20 April 2025, dan diikuti oleh pergerakan tanah pada 23 April, 19 Mei, serta 11 Juni pukul 20:32 WIB. Faktor utama bencana ini antara lain curah hujan tinggi, kemiringan lereng tanpa vegetasi memadai, serta sistem drainase yang buruk.
Wilayah terdampak mencakup Kampung Cigintung dan Kampung Sukamulya di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, yang masuk dalam zona kerentanan gerakan tanah kategori menengah.(red)