KIM Semarakan Wisata Informasi Di Kabupaten Majalengka

JABARNEWS | MAJALENGKA – ‎Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Kabupaten Majalengka menggalakkan dan menyemarakkan pentingnya wisata informasi. Alasannya, penyebaran informasi di zaman milenial ini terasa sangat cepat dan istimewa, sehingga perlu terus dibina dan dikembangkan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Majalengka, Maman Sutiman mengatakan pemberdayaan masyarakat harus digelorakan dengan gemar wisata informasi. Mengingat, saat ini informasi sangat cepat melalui internet. Komunitas dan kelompok informasi masyarakat diharapkan dapat mendukung akselarasi pembangunan dan pemberdayaan.

Baca Juga:  WHO Sebut Virus Corona Capai 1320 Kasus, Menkes: Indonesia Siaga Satu

“KIM tidak dibentuk pemerintah, tapi tumbuh dan dikembangkan masyarakat dan kelompok masyarakat. Apalagi, saat ini Majalengka menjadi pusat perhatian,” ungkapnya, usai membuka Festival KIM yang dipusatkan di Desa/Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Rabu (24/10/2018).

Maman menambahkan ‎sebagai contoh, potensi wisata Majalengka diviralkan melalui media informasi di internet. Paket wisata juga bisa dikembangkan melalui kolaborasi seni budaya dan kelompok informasi.

Baca Juga:  Anak Korban Banjir Ikuti Trauma Healing

‎”Paket wisata informasi sudah dikemas sejumlah kelompok seperti di Jatitujuh ini, lewat konser kampung. Peradaban harus terus menunjukkan eksistensinya, untuk meningkatkan potensi sekaligus meningkatkan kunjungan wisata. Pemerintah hanya merupakan perangkat yang bisa memfasilitasi kegiatan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu KIM yang juga Pendiri sekaligus penggagas Konser Kampung, Ketut Aminudin mengatakan, pihaknya berharap ‎dengan adanya KIM ini, penyebaran informasi yang berkaitan dengan potensi masyarakat lokal. Alasannya, KIM itu sendiri merupakan masyarakat.

Baca Juga:  Jual Sabu 2 Kg ke Polisi, 4 Orang Jaringan Narkoba Asal Asahan Ditangkap

“Memunculkan potensi lokal yang ada. Bahkan pernah kami mengundang teman-teman KIM dari luar wilayah sewaktu festival ke-3, sementara saat ini festival ke-5,” ungkapnya.

Ketut menambahkan, seniman dari Australia, Kanada, Meksiko dan Polandia sempat hadir sewaktu festival ketiga. Untuk festival ke-6 dan 7, pihaknya sudah mengagendakan untuk mengundang seniman mancanegara. “Biasanya selang dua tahun sekali,” ujarnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat