Namun suasana mulai memanas ketika perwakilan perusahaan dinilai tidak memberikan tanggapan terhadap tuntutan massa.
Emosi warga pun tak terbendung. Mereka membakar ban bekas di depan gerbang pabrik, lalu melanjutkan dengan membakar pos keamanan dan merusak fasilitas lainnya.
Pihak kepolisian yang berjaga di lokasi segera bertindak cepat untuk meredam situasi agar tidak meluas ke area lainnya.
Menjelang sore, kondisi berhasil dikendalikan, meski warga menyatakan aksi akan terus berlanjut hingga izin tambang benar-benar dicabut.
“Ini bukan soal kepentingan sesaat. Ini menyangkut keberlangsungan hidup dan masa depan lingkungan kami,” tegas Ujang. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News