Sementara dari uji kimia, 92% sampel negatif, tetapi 8% positif mengandung nitrit, zat yang berlebihan bisa membahayakan kesehatan anak-anak.
Ryan menegaskan, tiga hal sangat berpengaruh terhadap munculnya keracunan: kualitas air, peralatan dapur, dan higienitas pekerja dapur MBG.
“Air untuk mencuci bahan makanan, peralatan, maupun tangan pekerja harus bebas E. coli dan bahan kimia berbahaya. Jika air tercemar, bisa menjadi pintu masuk bakteri penyebab keracunan,” jelasnya.
Peralatan masak dan saji, lanjut Ryan, harus dibersihkan dengan air bersih dan sabun, serta dipisahkan antara peralatan mentah dan matang untuk mencegah kontaminasi silang.
Sementara itu, kebersihan pekerja dapur disebut sebagai faktor paling krusial. “Manusia sering menjadi pembawa (carrier) bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus. Karena itu, pekerja wajib menjaga kebersihan tangan, kuku, rambut, dan pakaian kerja. Pekerja yang sedang sakit dilarang menangani makanan,” tegas Ryan.