JABARNEWS | CIANJUR – Kabar duka datang dari Kabupaten Cianjur. Seorang pria lanjut usia (lansia) bernama Adim Hadimin (63) meninggal dunia setelah sebelumnya menjalani perawatan di Puskesmas Cibeber akibat luka robek di bagian kakinya. Kejadian ini menyisakan tanda tanya besar dari pihak keluarga, khususnya soal prosedur medis yang diterapkan.
Putri sulung almarhum, Devina, menyampaikan bahwa keluarga menerima kepergian ayahnya sebagai takdir dari Allah SWT. Namun demikian, keluarga masih menyimpan kegelisahan mengenai proses penanganan medis yang diterima almarhum.
“Ayah saya mengalami luka robek karena tertusuk besi dan segera dibawa ke Puskesmas Cibeber. Di sana, lukanya dibersihkan dan dijahit sebanyak 16 jahitan. Setelah itu diperbolehkan pulang,” ungkap Devina kepada awak media, Jumat (30/5/2025).
Namun beberapa hari kemudian, luka tersebut mengalami infeksi dan mengeluarkan nanah. Kondisi almarhum pun memburuk hingga akhirnya dilarikan ke IGD RSUD Sayang Cianjur, di mana ia dinyatakan meninggal dunia.
Yang menjadi sorotan keluarga adalah fakta bahwa dalam penanganan awal, tenaga medis tidak memberikan suntikan tetanus, yang biasanya menjadi prosedur standar untuk luka robek akibat benda tajam atau kotor.