JABARNEWS | CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi akan mewajibkan anak sekolah belajar aksara Sunda untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal, sekaligus melestarikan warisan Sunda di ruang publik dan sekolah.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menyampaikan program ini saat membuka Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kota Cimahi 2025 di Ekowisata Cimenteng, Cimahi Utara, Sabtu (20/9/25).
Ngatiyana mengatakan, langkah ini bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari upaya menjaga identitas budaya Sunda.
“Budaya Sunda harus tetap hidup di Cimahi. Sebelum Desember, 23 jalan di kota ini akan dilengkapi tulisan aksara Sunda,” ujarnya.
Di sekolah, aksara Sunda akan diperkenalkan melalui kegiatan ekstrakurikuler minimal satu hingga dua jam setiap minggu.
“Setiap minggu minimal satu kali, satu sampai dua jam pembelajaran aksara Sunda harus hidup kembali di Kota Cimahi,” tegas Ngatiyana.
Ia menyebut program ini juga mencakup pelestarian seni tari, seni lukis, pedalangan, sopan santun, dan permainan tradisional.
Ngatiyana menekankan dampak positif pelestarian budaya daerah bagi ekonomi lokal.
“Otomatis kalau budaya hidup, kegiatan ini akan mengangkat UMKM dan menggerakkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Selain itu, prestasi anak-anak Cimahi di berbagai bidang menjadi bukti keberhasilan kecintaan terhadap budaya daerah.
“Alhamdulillah, Cimahi sudah muncul sampai sepakbola ke Swedia juara satu, SGI di Bogor juara satu. Kita harus bangga dengan anak-anak kita, atlet-atlet boleh muncul, budaya-budaya hidup kembali. Ini berkat kecintaan terhadap budaya,” tambahnya.
Wali Kota mengakui masih ada tantangan, termasuk transportasi berbasis budaya yang harus dihitung untung-ruginya.
Meski begitu, pihaknya bersama Wakil Wali Kota akan terus mendorong Cimahi menjadi kota yang lebih baik dengan semangat pelestarian budaya.
“Budaya ini adalah jati diri bangsa. Dari Sabang sampai Merauke, semuanya punya kekayaan budaya. Cimahi harus ikut menampilkan itu. Mudah-mudahan budaya Sunda yang kita hidupkan kembali dapat menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang,” tandas Ngatiyana.(red)