LSI: Isu Receh Tidak Beri Dampak Elektoral Yang Signifikan

JABARNEWS | JAKARTA – Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan kampanye yang ditampilkan para kubu pasangan calon presiden atau capres 2019 tidak substansif dan didominasi narasi isu-isu receh. Isu receh itu tidak berefek banyak menjaring pemilih baru. Hanya menguatkan pemilih loyal,” kata dia seusai diskusi ‘Narasi Gaduh, Politik Kisruh’ di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu, 17 November 2018.

Baca Juga:  Seorang Pemudik Lansia Meninggal Dunia di Jalur Nasional Garut, Sempat Dibangunkan Anaknya

Adjie mengatakan para kandidat harus mengubah gaya kampanyenya lantaran tidak memberi dampak elektoral yang signifikan.

Menurut Adjie, para kandidat pilpres 2019 seharusnya lebih sering melakukan debat publik serta menyampaikan program kerja dan agenda kebijakannya. Hal ini, kata dia, untuk menarik masyarakat yang belum menentukan pilihannya. “Sehingga pemilih jelas bisa membedakan antara dua capres dari berbagai isu baik ekonomi, HAM, dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Kapolres Serdang Bedagai Himbau Pelajar Jauhi Geng Motor

Adjie menjelaskan pilpres 2019 merupakan pertarungan ulang antara Jokowi Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto. Oleh karena itu masyarakat relatif sudah mengenal kepribadian keduanya.

Menurut Adjie, para kandidat pilpres 2019 seharusnya lebih sering melakukan debat publik serta menyampaikan program kerja dan agenda kebijakannya. Hal ini, kata dia, untuk menarik masyarakat yang belum menentukan pilihannya. “Sehingga pemilih jelas bisa membedakan antara dua capres dari berbagai isu baik ekonomi, HAM, dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Wahyu Tjiptaningsih Ingin Penanganan Stunting di Cirebon Sama Seperti Covid-19

Adjie menjelaskan pilpres 2019 merupakan pertarungan ulang antara Jokowi Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto. Oleh karena itu masyarakat relatif sudah mengenal kepribadian keduanya. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat