Lebih dari lima bulan persiapan dijalani dengan penuh dedikasi, mulai dari latihan koreografi hingga perancangan kostum, semuanya digarap oleh tenaga internal sekolah mencerminkan semangat kolaborasi dan kreativitas kolektif.
Pagelaran ini digelar bertepatan dengan peringatan 10 tahun Ensiklik Laudato Si’ dari Paus Fransiskus, yang dirilis pada 24 Mei 2015 dan sudah menjadi seruan global akan pentingnya merawat bumi.
Menurutnya, pagelaran ini merupakan sebuah ajakan untuk mengingat kembali pesan bahwa bumi adalah rumah kita bersama yang mesti dijaga dengan penuh tanggung jawab.
Keselarasan ini juga tercermin dalam tema Fokus Pastoral Keuskupan Bandung tahun 2025, yakni “Sukacita Merawat Bumi”.
Bagi Sekolah Santo Aloysius, semangat ini menyatu dalam visi besar Aloysius 2030, arah strategis pendidikan yang diluncurkan sejak 2018 untuk membentuk generasi intelektual yang juga berakar pada kesadaran spiritual dan kepedulian ekologis.
“Aloysius 2030 berakar pada dua kata kunci yakni kesadaran dan kepedulian. Kesadaran akan jati diri manusia sebagai bagian dari ciptaan, dan kepedulian sebagai wujud nyata dari iman yang hidup.”