Pandemi Covid-19, Terjadi Peningkatan Angka Kemiskinan di Cianjur

JABARNEWS | CIANJUR – Badan Pusat Statistik  Cianjur, Jawa Barat, mencatat selama pandemi COVID-19 angka kemiskinan di Cianjur mengalami penambahan 27.513 penduduk akibat berbagai faktor termasuk pemutusan hubungan kerja besar-besaran yang berdampak terhadap daya beli.

Kasi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Cianjur, Warji Permana mengatakan tahun 2019 angka kemiskinan di Cianjur 207.071 penduduk, mengalami kenaikan pada 2020 menjadi 234.584 penduduk atau mengalami kenaikan sebesar 27.513 penduduk

“Selama pandemi, terjadi peningkatkan sebanyak 27.513 penduduk dibandingkan tahun lalu, akibat berbagai faktor yang sebagian besar akibat PHK, roda perekonomian yang tidak berjalan normal akibat berbagai pembatasan sosial, membuat angka kemiskinan meningkat,” katanya, Rbu (10/3/2021)

Baca Juga:  Sebelum Mudik, Masyarakat Sumedang Diimbau Titipkan Kendaraan Pribadinya ke Kantor Polisi

Ia menjelaskan, dampaknya jumlah penduduk dengan pengeluaran perkapita dibawah garis kemiskinan, dimana garis kemiskinan Cianjur Rp371.699 per kapita per bulan, sedangkan pengeluaran masyarakat dibawah jumlah tersebut.

Faktor pengangguran menjadi penyebab utama bertambahnya angka kemiskinan di Cianjur, sehingga berbagai upaya akan dilakukan pemerintah daerah untuk memulihkan kembali perekonomian agar angka kemiskinan selama pandemi dapat kembali ditekan.

Baca Juga:  Warga Ratawangi Ciamis Gerebek Pasangan Selingkuh, Istri Ngaku ke Suami Telah Poliandri dengan Sopir Pribadinya

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan untuk pemulihan perekonomian yang terpuruk selama pandemi, Pemkab Cianjur, telah menyiapkan berbagai program termasuk melakukan pembinaan dan pelatihan bagi pelaku usaha baru ata pelaku UMKM yang selama ini tetap bertahan dari pandemi.

“Tingginya angka pengangguran dan meningkatnya angka kemiskinan, selama pandemi, tidak hanya terjadi di Cianjur, namun diseluruh Indonesia bahkan dunia. Untuk pemulihan ekonomi, kita siapkan berbagai pameran dan promosi produk unggalan UMKM,” katanya.

Baca Juga:  Duh! Ketua DPRD Cianjur Diduga Keracunan Makanan

Bahkan berbagai peluang dan kemudahan untuk investor akan dibuka lebar, agar lapangan pekerjaan terbuka luas, sehingga angka pengangguran dapat ditekan dan angka kemiskinan kembali menurun.”Kita akan segera menjalankan program tersebut, setelah pandemi usai atau sampai Cianjur kembali ke zona hijau setelah vaksinasi tuntas,” katanya. (Red)