Daerah

Pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung Berlanjut: Apa Perannya dalam Jual Beli Jabatan?

×

Pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung Berlanjut: Apa Perannya dalam Jual Beli Jabatan?

Sebarkan artikel ini
Pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung Berlanjut: Apa Perannya dalam Jual Beli Jabatan?
Kasi Intel Kejari Bandung, Alex Akbar, memberikan keterangan kepada wartawan seusai pemeriksaan saksi, Selasa malam (9/12/2025).

JABARNEWS | BANDUNG – Dua nama yang disebut sebagai saksi kunci dalam dugaan korupsi jual beli jabatan di Pemerintah Kota Bandung, Wakil Wali Kota Bandung Edwin dan Anggota DPRD sekaligus Ketua DPD Partai Nasdem Kota Bandung R. Awangga, kembali menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Kejaksaan Negeri Bandung untuk ketiga kalinya pada Selasa (9/12/2025).

Pemeriksaan tertutup sejak siang hari itu memunculkan indikasi kuat bahwa keduanya memegang peran strategis dalam mengungkap konstruksi kasus yang kini memasuki tahap akhir penyidikan.

Pemeriksaan Ke-3  Dua Saksi Kunci

Pemeriksaan terhadap Edwin dan R. Awangga menjadi perhatian luas karena keduanya disebut-sebut memiliki keterkaitan erat dengan dugaan praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemkot Bandung. Informasi mengenai pemeriksaan tersebut cepat menyebar di kalangan media.

Menurut sejumlah sumber internal kejaksaan, penyidik mulai memeriksa dua tokoh tersebut sejak pukul 12.00 WIB. Dengan demikian, keduanya sudah memberikan keterangan sebanyak tiga kali sejak tahap penyelidikan hingga memasuki fase akhir penyidikan.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Siap Tindaklanjuti Pelanggaran SPMB, Ancam Sanksi Tegas

Walaupun demikian, pihak Kejari Bandung tidak menyebutkan nama dua saksi yang hadir pada Selasa itu. Informasi resmi baru akan disampaikan sehari setelah pemeriksaan berlangsung.

Penyidikan Bergerak ke Tahap Final 

Pemeriksaan lanjutan ini menandai bahwa penyidik tengah berada di fase paling krusial. Sejumlah pihak menyimpulkan bahwa penyidik sudah menyelesaikan gelar perkara beberapa jam sebelum pemeriksaan tambahan dilakukan. Karena itu, pergerakan penyidikan tampak semakin cepat menuju penetapan tersangka.

Sementara itu, awak media yang memantau aktivitas di Kejari Bandung tidak melihat adanya pernyataan resmi pada Selasa siang. Namun, sinyal kuat mengenai penetapan tersangka mulai tercium setelah beberapa pejabat kejaksaan menyebut bahwa proses pengumuman sedang disiapkan.

Kejari Bandung Pastikan Penetapan Tersangka 

Jaminan kepastian akhirnya disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Bandung, Alex Akbar, SH., MH., pada Selasa malam (9/12/2025). Alex memastikan bahwa Kejari Bandung akan mengumumkan penetapan tersangka pada Rabu sore (10/12/2025).

Baca Juga:  Erwin Ingin PTS Harus Jadi Lokomotif Perubahan, Bukan Sekadar Penumpang

“Besok Rabu sore, press release akan kita gelar. Semua informasi mengenai kasus tersebut akan dijelaskan,” ujar Alex Akbar kepada wartawan pada Selasa malam.

Dia menambahkan bahwa seluruh perkembangan penyidikan akan dibuka secara jelas kepada publik. Dalam pernyataan tidak langsungnya, Alex menegaskan bahwa kejaksaan berkomitmen menjaga transparansi dalam penanganan perkara ini.

“Rabu sore semua akan disampaikan secara gamblang. Publik akan mengetahui seluruh proses dan hasil penyidikan,” tegasnya.

Penundaan Pengumuman Akibat Agenda Kejati Jabar

Sebelumnya, penetapan tersangka direncanakan berlangsung pada Selasa. Namun, agenda Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat membuat pengumuman tersebut harus ditunda satu hari.

“Kita ada agenda di Kejati Jabar, sehingga press release baru bisa digelar Rabu sore,” kata Alex Akbar saat diwawancara Selasa malam.

Baca Juga:  Kejari Bandung Tahan Empat Tersangka Korupsi Proyek Energi Rp81 Miliar

Transisi dari rencana awal ke jadwal baru ini menunjukkan bahwa kejaksaan tetap berhati-hati dalam mengatur waktu publikasi agar proses berjalan formal dan terukur.

Pemeriksaan Lebih 65 Saksi dan Harapan Publik 

Kasus dugaan jual beli jabatan ini telah menyedot perhatian publik sejak awal. Dugaan keterlibatan pejabat eksekutif dan legislatif membuat masyarakat Bandung menaruh ekspektasi besar pada kejaksaan. Proses penyidikan pun berlangsung intensif selama beberapa bulan.

Penyidik telah memanggil lebih dari 60 saksi untuk menelusuri pola transaksi jabatan, posisi masing-masing terperiksa, serta potensi aliran dana dalam proses rotasi dan promosi jabatan di Pemkot Bandung.

Kini, masyarakat menanti siapa saja yang akan diumumkan sebagai tersangka dalam konferensi pers resmi Rabu sore. Banyak pihak menilai bahwa momen ini menjadi ujian penting bagi integritas birokrasi Kota Bandung. Penanganan perkara ini dianggap krusial untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap tata kelola pemerintahan.(Red)