JABARNEWS | CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan respon cepat terhadap usulan dan gagasan yang disampaikan Aliansi Pemuda Aktivis (Apas) Cianjur terkait kondisi para korban gempa bumi tahun 2022 yang hingga kini masih memprihatinkan.
Dalam audiensi yang digelar pada Selasa (10/6/2025), Koordinator Lapangan Apas Cianjur, Galih, menyampaikan bahwa gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur pada 21 November 2022 telah menyebabkan ratusan korban jiwa dan puluhan ribu luka-luka. Hingga kini, hampir tiga tahun pasca bencana, masih banyak warga terdampak yang tinggal di tenda-tenda darurat.
“Di 10 kecamatan yang menjadi pusat gempa, perekonomian masyarakat menurun drastis. Masih banyak yang tinggal di tenda dan harus segera dibantu agar mereka bisa hidup layak dan sejahtera,” ujar Galih kepada wartawan.
Aliansi Pemuda Cianjur mengusulkan tiga poin utama kepada Pemkab, khususnya kepada Bupati dan Wakil Bupati Cianjur. Pertama, perbaikan akurasi data penerima bantuan seperti PKH dan sembako, karena masih banyak warga terdampak yang tidak mendapatkan bantuan meski layak.
Kedua, pembaruan dan aktivasi kembali BPJS Kesehatan (PBI), KIS, dan JKN bagi warga miskin yang tidak aktif tanpa pemberitahuan, menyebabkan mereka kesulitan saat berobat ke rumah sakit.